top of page
  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey Google+ Icon

PROFIL KOTA GRESIK

Berdasarkan RTRW Kabupaten Gresik, arahan struktur kota-kota di Kabupaten Gresik dibagi kedalam 3 hierarki atau orde kota. Orde I (satu) mempunyai ukuran kota dengan jumlah penduduk sekitar 50.000-100.000 jiwa dimana pada orde ini terdapat Kecamatan Kebomas dan Kecamatan Gresik sebagai pusat pelayanan regional maupun lokal. Kecamatan Kebomas dan Kecamatan Gresik ini didelinasi menjadi satu kawasan perkotaan, yaitu Kota Gresik. Penatapan wilayah delinasi amatan ini didasarkan pada kecenderungan perkembangan wilayah kecamatan dan orientasi pergerakan wilayah, kecenderungan perkembangan kawasan terbangun kecamatan dan kebijaksanaan lainnya yang mendasari, seperti telah ditetapkannya peraturan perundangan tentang penataan ruang wilayah (UU 26 th.2007).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Letak Geografis

Ruang lingkup wilayah kawasan perkotaan ini berdasarkan Kabupaten Gresik dalam angka 2015 dapat diketahui mempunya luas wilayah 35,6 km2 , dengan luas wilayah Kecamatan Gresik 5,54 km2 dan wilayah Kecamatan Kebomas memiliki luas 30,06 km2. Wilayah Kota Gresik memiliki batasan wilayah sebagai berikut :

Batas Utara : Kecamatan Manyar

Batas Selatan: Kota Surabaya

Batas Barat: Kecamatan Duduk Sampeyan dan Kecamatan Cerme

Batas Timur: Selat Madura

 

Klimatologi

 

 

 

 

 

 

Kondisi klimatologi di kawasan rencana tidak jauh berbeda dengan iklim wilayah pesisir Kabupaten Gresik pada umumnya. Salah satu komponen iklim yang sangat berpengaruh yaitu curah hujan. Berdasarkan data dari laporan Gresik Dalam Angka tahun 2015, diketahui jumlah curah hujan pada wilayah perencanaan seperti yang telihat dalam tabel dibawah ini. Dari tabel tersebut dapat diketahui curah hujan rata-rata perhari sebesar 154,60 mm, sedangkan rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan curah hujan 373,70 mm.

 

 

 

 

 

 

 

Topografi

Kondisi topografi wilayah perkotaan memiliki kondisi yang sama dengan topografi Kota Gresik pada umunya yaitu berada pada kemiringan 0 – 2%, dan sebagian kecil mempunyai kelerengan 3 – 15 %, dan 16 – 40 %. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah perencanaan termasuk daratan yang relatif datar. Kondisi kelerengan ini memudahkan pemanfaatan wilayah perencanaan untuk berbagai jenis peruntukan ruang.

 

Jenis Tanah

Hampir seluruh bagian wilayah perencanaan Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas memiliki jenis tanah Aluvial. Namun pada bagian daerah pegunungan Kapur, wilayah perencanaan memiliki tanah relatif kurang subur.

 

Hidrologi

Di wilayah Kota Gresik Kali yang mengalir terbesar adalah Kali Lamong, yang mana ia mengalir dari Kecamatan Balongpanggang hingga ke Kecamatan Kebomas. Kali Lamong merupakan jenis kali banjir yang mempunyai fluktuasi debit sangat besar antara musim penghujan dan musim kemarau, sehingga pada hujan sering terjadi banjirsedangkan pada musim kemarau aliran kali dibeberapa daerah kering. Selain kali Lamong ada juga sungai lainnya anatra lain Kali Indro, Kali Tutup Timur, Kali Tutup Barat, Kali Towo, Kali Roomo, dan Kali Tenger. Pada wilayah Utara Kota, terdapat Telaga Ngipik yang saat ini telah dimanfaatkan sebagai obyek wisata Giri Wana Tirta, letaknya di sekitar kompleks Kawasan Industri Gresik dan Petrokimia Gresik. Air di telaga ini dapat juga dimanfaatkan sebagai cadangan sumber air baku untuk kebutuhan air bagi Kota Gresik

 

Daerah Resapan Air

Daerah peresapan air berupa kawasan ruang terbuka hijau di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas. Penggunaan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Gresik adalah 89,39 Ha atau sebesar 16,14 % dari total penggunaan lahan. Sementara itu, di Kecamatan Kebomas penggunaan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau adalah 562,17 Ha atau sebesar 18,7 % dari total penggunaan lahan

Peta Kota Gresik
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
bottom of page